SMAIT IKHWAN
Sambutan Kepala SMA IT Al-Multazam 2
Ustd. Edi Gunarto S.Pd,
SAMBUTAN UNTUK WEBSITE
Assalamu’alaikum Wr Wb
Puji syukur kita panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang dengan rahmat dan karunia-Nya akhirnya Website Pondok
Pesantren Al-Multazam bisa diluncurkan. Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurah limpah kepada uswah hasanah, Rosulullah SAW, keluarga, sahabat,
beserta para pengikutnya.
Tahun 2019, seiring dengan
meningkatnya animo masyarakat dalam menyekolahkan anaknya di pesantren, YPI
Al-Multazam HK mendirikan SMAIT Al-Multazam 2 Linggajati yang merupakan
pengembangan dari SMAIT Al-Multazam Jalaksana. Berdiri di atas tanah wakaf H.
Uud Pandhu Suandhana, S. Si (merupakan putra dari Almarhum H. Sahal Suhana)
seluas 3000m2,
SMAIT Al-Multazam mulai menyelenggarak Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan
menerima peserta didik khusus putra pada Tahun Pelajaran 2020/2021. Saat ini,
sudah ada 400an siswa yang belajar di SMAIT AM2 mulai dari kelas X hingga kelas
12
SMAIT AL-MULTAZAM 2 Linggajati, memiliki visi yang sama
dengan Ponpes AL-MULTAZAM secara keseluruhan (AM1, dan AM2) yakni “Qurani,
Berakhlaq Mulia, Berprestasi, dan Terampil Berbahasa. Dengan visi tersebut,
semua yang terlibat dalam proses pendidikan di sekolah ini diharapkan memiliki
kecintaan dan senantiasa mengamalkan kitab suci Al-Quran, menunjukan akhlaq
mulia dalam kehidupannya, senantiasa berprestasi sesuai dengan bidang yang
ditekuninya, serta terampil dalam menulis, berbicara, dan berkomunikasi baik
menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa asing.
Untuk mencapai Visi tersebut, ada beberapa Misi yang hendak
diwujudkan oleh sekolah :
1. Mencetak
Hamilul Quran dengan pemahaman dan pengalaman
2. Menumbuhkan budaya dan iklim
Pendidikan yang islami
3. Menyelenggarakan
kegiatan belajar yang efektif dan efisien dengan
pemanfaatan sumber daya yang ada
4. Menerapkan
kultur berbahasa yang baik dan santun
5. Mewujudkan pribadi yang
berkualitas, Profesional, dan Islami
6. Mencetak
ulama yang intelaktual dan intelektual ulama
SMAIT AL-Multazam 2 Linggajati memeliki Jargon D’BEST, yang
menjadi motivasi agar seluruh civitas akademi berupaya memberikan atau menjadi yang terbaik (The Best). D’BEST merupakan akromin dari Disiplin, Beradab,
Elaborasi, Semangat Berprestasi, dan Tuntas. Bagaimana kaitan antara Jargon dengan Visi
sekolah ini? Berikut penjelasannya :
Disiplin
Disiplin merupakan salah
satu kunci dari sebuah kesuksesan. Thomas J. Stanley dalam penelitiannya
menempatkan sikap disiplin sebagai peringkat ke dua penentu kesuksesan setelah
Kejujuran. Demikian juga dalam mencapai
sukses menuntut ilmu di sekolah ini, maka kedisiplinan harus senantiasa
dikedepankan. Bukan saja disiplin saat berada di sekolah, namun juga disiplin
saat berada di luar sekolah, apalagi langkah untuk bisa sukses (mencapai visi),
tidak hanya ditentukan di sekolah. Maka berdisiplin di sini bukan saja saat
datang pagi saat sebelum bel masuk sekolah, tapi juga bagaimana berdisipin
dalam belajar (istiqomah dan istimror) selama di asrama, mematuhi tata tertib
sekolah dan pondok, disiplin dalam mengikuti kegiatan bahasa, TTQ (termasuk
disiplin dalam menyetorkan hafalan), dan lain-lain.
Beradab
Beradab berasal dari kata adab yang berarti norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas
aturan agama, terutama Agama Islam. Norma tentang adab ini digunakan dalam pergaulan
antarmanusia, antartetangga, dan antar kelompok. Sebutan orang beradab berarti bahwa orang itu
mengetahui aturan tentang adab atau sopan santun yang ditentukan dalam agama
Islam. Dalam menuntut ilmu, sebagaimana yang dianjurkan oleh Imam Malik,
hendaknya seseorang itu mempelajari adab sebelum mempelajari suatu ilmu. Dengan
adab dan akhlaq yang baik, maka seseorang akan lebih mudah dalam memahami suatu
ilmu. Adab dalam menuntut ilmu ini bukan hanya memuliakan guru beserta seluruh
SDM yang ada di sekolah, melainkan juga adab terhadap segala sesuatu yang ada
di sekitar lokasi menuntut ilmu : Lingkungan sekolah, pepohonan, buku, lantai,
bahkan terahadap binatang yang berada di sekitar lokasi sumber ilmu pun, para
pencari ilmu hendaknya menunjukkan sikap yang beradab.
Elaborasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, elaborasi berarti penggarapan
secara tekun dan cermat. Dalam bidang biologi, elaborasi diartikan sebagai
pembentukan zat-zat kompleks yang merupakan bagian dari tumbuh-tumbuhan atau
hewan dari zat-zat yang lebih sederhana (tidak kompleks). Mewujudkan
sebuah Visi, cita-cita, atau impian,
meraupakan sesuatu yang bisa dikatakan rumit. Membutuhkan proses yang panjang, kerja
keras, serta semangat yang pantang menyerah. Demikian pula dibutuhkan ketekunan
dan kecermatan dalam menjalani proses demi proses keberhasilannya. Maka,
elaborasi sesungguhnya tidak cukup dilaksanakan sendiri-sendiri. Harus ada
proses lainnya yakni Kolaborasi (Kerjasama). Seorang siswa, bisa jadi akan
menemukan potensi dirinya, setelah ada kerjasama yang baik antara dirinya,
teman, dan guru atau wali kelasnya.
Semangat Berprestasi
Prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil dari usaha. Prestasi diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan. Prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, serta ketahanan diri dalam menghadapi situasi segala aspek kehidupan. Karakter orang yang berprestasi adalah mencintai pekerjaan, memiliki inisiatif dan kreatif, pantang menyerah, serta menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh. (wikipedia). Bila menilik pengertia prestasi di atas, setiap orang tentunya bisa berprestasi. Tentu harus disesuaikan dengan bakat dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing individu. Murid yang memiliki kecerdasan dalam bidang seni, tidak perlu dipaksa untuk berprestasi dalam bidang Sains. Itulah kenapa di sekolah ada program bina prestasi, supaya siswa bisa berprestasi sesuai dengan bakat dan minatnya. Namun prestasi juga tidak akan diraih apabila tidak ada motivasi dan semangat dalam usaha meraihnya.
Tuntas
Tuntas dalam berarti selesai secara menyeluruh. Tuntas juga berarti sempurna (sama sekali). Siswa dapat mencapai penguasaan akan suatu materi bila standar kurikulum dirumuskan dan dinyatakan dengan jelas, penilaian mengukur dengan tepat kemajuan siswa dalam suatu materi, dan pembelajaran berlangsung sesuai dengan kurikulum. Dalam metode belajar tuntas, siswa tidak berpindah ke tujuan belajar selanjutnya bila ia belum menunjukkan kecakapan dalam materi sebelumnya. Mudahnya, siswa dikatakan tuntas dalam belajar apabila nilai setiap mata pelajaran di atas KKM, dan tidak berlanjut ke materi berikutnya sampai ketuntasan itu tercapai. Untuk itu, guru melakukan berbagai teknik pembelajaran, dengan pemberian umpan balik yang banyak serta pengoreksian kesalahan selama belajar. Untuk mencapai ketuntasan dalam belajar, bukan hanya guru yang berperan, namun harus ada timbal balik dan partisipasi aktif dari para siswa.
Saat ini, SMAIT Al-Multazam telah melaksanakan program smart Classroom, yaitu adopsi teknologi dalam kegiatan pembelajaran menggunakan alat belajar berupa iPad. Harapannya dengan smart classroom ini, selain bisa membantu meraih tujuan pembelajaran, juga bisa meningkatkan motivasi belajar, kreativitas, dan kemampuan dalam bidang teknologi informasi sehingga para santri lebih siap untuk bersaing di era globalisasi.
Demikian sambutan ini, semoga bermanfaat.
Wasalamu’alaikumsalam Wr Wb