Ida Rahmawati, mahasiswa semester 6 Sekolah Tinggi Ilmu Al Quran (STIQ) Al-Multazam diganjar hadiah umroh. Hal itu karena capainnya yang telah mampu melantuntan Al Quran 30 Juz sekali duduk dan tanpa melihat mushaf Al Quran. Hadiah umroh tersebut diberikan oleh Pemerintah Desa Karangmangu, para donatur serta Yayasan Pendidikan Islam Al-Multazam Husnul Khotimah, Minggu (20/2).
Ida telah menjalani ujian Tasmi (uji publik) di kampung halamannya. Tepatnya di Masjid Jami’ Nurul Amal Karangmangu, Kramat Mulya, Kuningan. Ida sekaligus digelari sebagai perempuan pertama dan satu-satunya di kampung halamannya yang mampu menuntaskan hafalan 30 Juz Al Quran.
“Motivasi terbesar saya dalam menghafal tentu saja ingin menghadiahkan mahkota kehormatan untuk orang tua di akhirat kelak. Juga, pasca lulus nanti, saya ingin mendirikan madrasah untuk mengurangi buta huruf Al Quran para orangtua di desa. Serta mencetak para pengafal Quran yang lebih banyak. Insya Allah,” kata Ida yang hobi Badminton ini. Beasiswa pendidikan yang diraihnya di STIQ Al-Multazam, semakin memacu mimpi Ida untuk bisa merampungkan target hafalan 30 Juz Al Qurannya. Meski tak punya catatan sebagai anak pesantren, dengan beasiswa dari STIQ Al-Multazam ini, semakin mendekatkan mimpinya merampungkan hafalan 30 Juz Al Quran. Dalam kurun waktu tiga semester saja, Ida sudah mampu merampungkan hafalan 30 Juz-nya. Agenda Tasmi 30 Juz Al Quran sekali duduk yang digelar di kampung halamannya di Karangmangu, menjadi simbolis untuk mendapatkan predikat Mutqin (yang kuat hafalannya). Yakni salah satu syarat kelulusan bagi para mahasantri STIQ Al-Multazam.
“Jika kita tak mampu membahagiakan orangtua di dunia dengan materi, maka kita bahagiakan mereka di akhirat nanti dengan hafalan Al Qur’an yang kita miliki. Allah akan menempatkan derajat surga sesuai dengan hafalan Al Qur’an kita, semakin banyak hafalannya maka semakin tinggi derajat surganya,” ujar Ida.
Pada gelaran penutupan Tasmi 30 Juz Al Quran untuk Ida Minggu (20/2) malam akan turut dihadiri Ketua Yayasan Al-Multazam Husnul Khotimah H. Uud Pandu Suandana, S.Si, M.Pd; Kepala Divisi Perguruan Tinggi Al-Multazam Dudung Abdul Karim, LC, M.Ag.; serta Ketua STIQ Al-Multazam Dr. KH. Agus Setiawan, LC, M.A. yang sedianya juga hadir.